Kitogalo.com – Merupakan beladiri tertua di dunia dan berusia 3.500 tahun, Kurash sudah menjadi salah satu olahraga bela diri terlatih yang telah didukung oleh UNESCO. Olahraga bela diri tradisional ini berasal dari Uzbekistan yang dahulu merupakan salah satu bentuk kesenian dan ditampilkan sebagai acara hiburan tradisional. Meskipun termasuk salah satu olahraga tradisional dan tertua, kurash telah memiliki peraturan pertandingan baku dan terukur sehingga mampu diakui dan dipertandingkan diberbagai ajang multievent internasional seperti Asian Games 2018.
Kurash memiliki pola dasar bela diri yang hampir sama dengan olahraga Judo dan Gulat, perbedaannya hanya terletak pada bantingan atas dan ketatnya penilaian untuk memperoleh nilai mutlak dalam pertandingan kurash. Untuk seragamnya, pemain kurash memakai celana putih lebar dan kemeja longgar. Sedangkan sabuknya dikenakan untuk menahan lawan.
Walaupun dengan penilaian ketat, peraturan yang ada dalam bela diri ini sebenarnya sangatlah sederhana, permainan akan dilakukan diatas tikar khusus dengan ketebalan 5 cm dengan 3 zona yakni zona kerja, zona pelindung dan zona pasif. Pemain memulai bela diri Kurash di zona kerja yang berada ditengah dengan berdiri berhadapan. Untuk menentukan yang kalah, akan dihitung seberapa banyak pemain jatuh.
Menyambut hadirnya cabang olahraga kurash dalam Asian Games 2018, Pengurus Besar Kurash Indonesia (PBKI) telah melaksanakan Seleksi Nasional (Seleknas) untuk mencari atlet-atlet terbaik yang akan dikirimkan dalam Asian Games 2018 pada 26 Januari 2017 lalu. Seleksi Nasional yang diadakan di Pusat Latihan Nasional Judo Ciloto, Jawa Barat ini akhirnya melahirkan 8 atlet yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang akan menjalani persiapan sebelum mengikuti pertandingan kurash dalam Asian Games 2018.
Agatha Olivia