Kitogalo.com – Sebagai komitmen untuk melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan sesuai GCG dan sesuai instruksi pemerintah, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Auditorium PGN, Selasa, (21/1/20).

Pada agenda ini memutuskan Arcandra Tahar sebagai Komisaris Utama PGN mengganti IGN Wiratmaja Puja.

Sebelum dipilih menjadi Komisaris Utama, Arcandra Tahar menjabat sebagai wakil menteri ESDM.

“Sesuai dengan arahan Kementerian BUMN dan pengumuman ke Bursa Efek Indonesia, Pemegang Saham, dan media massa, hari ini kami menggelar RUPSLB untuk pergantian Komisaris Utama,” ujar Rachmat Hutama selaku Sekretaris Perusahaan PGN, saat ditulis Rabu (22/1/2020).

“Semua berjalan lancar. Para pemegang saham yang berwenang, menyetujui keputusan telah yang tetapkan,” katanya.

Keputusan pergantian Komisaris Utama ini merupakan keputusan mutlak pemegang saham.

Selain itu, keputusan berdasarkan hasil pemungutan suara sebanyak 19.250.099.261 lembar saham.

“Bergabungnya Pak Arcandra Tahar di PGN, diharapkan dapat memperkokoh kinerja dewan komisaris, direksi, dan manajemen PGN,” ucapnya.

Selain Archanda Tahar, ada juga komisaris baru yaitu Luky Alfirman, Mas’ud Khamid, Komisaris Independen Paiman Rahardjo, Christian H. Siboro dan Kiswodarmawan.

Untuk susunan direksi diduduki oleh Gigih Prakoso sebagai Direktur Utama, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis Syahrial Mukhtar, Direktur Infrastruktur dan Teknologi Redy Ferryanto, Direktur Komersial Dilo Seno Widagdo, Direktur Keuangan Arie Nobielta Kaban, Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Desima E. Siahaan

Sampai akhir 2019, PGN telah menyalurkan gas bumi kurang lebih 3000 BBTUD untuk melayani lebih dari 359.000 pelanggan di 63 kota/ kabupaten.

Dengan cakupan infrastrukur pipa gas bumi lebih dari 10.500 km. Termasuk jaringan gas untuk melayani sektor rumah tangga sepanjang lebih dari 3800 km.

PGN pun merencanakan proyeksi strategis yang hendak direalisasikan di tahun 2020. PGN menargetkan untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi secara masif.

Hal ini dalam rangka memenuhi kebutuhan energi domestik yang semakin meningkat dan berperan dalam mengurangi defisit neraca migas.

“Target pengembangan infrastruktur gas untuk 2020 akan difokuskan untuk Pembangunan terminal LNG dengan kapasitas 40 BBTUD dan LNG filling dengan kapasitas 10 BBTUD di Teluk Lamong agar bisa menjangkau wilayah baru di Jawa Timur,” ungkapnya.

Lalu, penyelesaian transmisi Gresik – Semarang dan pengembangan infrastruktur distribusi di Sumatera Jawa, pengembangan Jargas rumah tangga di 49 wilayah Kota/ Kabupaten, serta gasifikasi kilang minyak terutama Kilang Cilacap dan Kilang Balikpapan.

PGN akan mengembangkan bisnis-bisnis baru dengan harapan dapat lebih meningkatkan volume gas.

Gigih Prakoso selaku Direktur Utama PGN juga mengarahkan untuk meningkatkan efisiensi pada seluruh program kerja PGN. Dukungan dari Pemerintah dan seluruh stakeholder diperlukan untuk mencapat target-target ini.

“Selama ini, PGN juga melaksanakan mandat pemerintah untuk membangun infrastruktur jargas rumah tangga,” ujarnya.

Di tahun 2020, pembangunan jargas menggunakan anggaran APBN akan dibangun sebanyak 266.070 SR. Selain itu, PGN juga mengembangkan Jargas Kita Mandiri dengan target 50.000 SR di 16 wilayah Kota/ Kabupaten.

Editor : Nefryu